Kamis, 28 April 2011

sebuah litani kecemasan dan rindu (anggaplah begitu)

Tiba-tiba seorang gadis melompat dari pembaringannya. Terhenyak, seakan terhempas dari lautan mimpi biru, dalam kengerian dan ketakutan. Entahlah, apa hanya bayangan kamar gelap  mengahantui menjelema menjadi iblis yang siap mencengkaram ubun-ubun dan melahap dirinya hingga tinggal ampas. Atau saja mungkin hanya sebuah manifestasi ketakutan akan dosadosa dan kesepian, yang mengambang di perantaraan alam pikiran gamang. Sekujur tubuhnya gemetar, dan hawa panas menjalar dari kaki hingga mengubun dan seakan siap membakarnyanya hidup-hidup. Seperti neraka.

Si gadis berlari keluar dan berteriak seperti kesetanan (atau mungkin memang kerasukan). Tiba-tiba seseorang memeluknya dan mencoba menenangkannya. Seseorang itu sama takutnya ketika mencoba memeluk gadis itu dengan penuh kasih sayang dan rasa khawatir. Tidak mengerti apa yang terjadi, hanya bisa menenangkannya.

Perlahan dia tersadar, dan mencoba mengumpulkan separuh kesadarannya yang sempat berlepasan dari kenyataan meski sesaat. Dalam usahanya mencari kewarasan, dalam benak ketakutan ia perlahan hanya bisa berfikir dan berkata pada dirinya sendiri  “papa, sudah berapa lamakah engkau tak memelukku seperti ini?” 

-bandung, November 2010-
To my beloved father, did you miss me? I’m still your little girl

0 komentar: