Semusim senja yang basah, merajukkah dirimu menggumpal kata yang berdetak. Di bawah derai rongga langit, rindu membahana dari seorang pengembara hening di awal musim. Sudilah kiranya segenap semesta menampung letih dan airmata, meski sesekali ia mendurga di atas sepi yang indah.
: pada sebuah interlude, belum lagi usai rerintik jatuh memenjarakan mimpi kusut masai hingga terkulai
Bandung, 07 Februari 2011
0 komentar:
Posting Komentar