: B.R Ginting |
kerontang ini hanya semusim dari dahaga bumi yang tertunda, begitu juga dengan penghujan hanyalah semusim basah setampung istirah matahari sebelum kembali menjadi terik. dan rindu, benar katamu, kadang terlalu kejam untuk selarik catatan keinginan yang kusut masai, terkulai di sudut ruang tunggu bernama mimpi.
"tapi kitalah yang berjalan di jalan ini, bukan begitu? saling memapah, mencari jalan pulang"
menebas angkasa, berbalas tatap dengan mereka
kini, dan entah sampai kapan...
cinta, waktu itu akan terus berjalan
riuh
gaduh
sepi
senyap
hening
dan berlalu, dengan atau tanpa kita
20.04.2011
0 komentar:
Posting Komentar