Sabtu, 21 April 2012

weekend time :)

Terimakasih pada apapun dan siapapun yang membuat hari libur ini ada. Dan terimakasih pada apapun dan siapapun yang menjadikan hari kerja berlalu dengan cepatnya.
Kurang lebih satu bulan aku merasa seperti sebuah gelas yang terus menurus diisi air hingga luber. Kenapa? Jika semua ini hanya karena pekerjaan, sepertinya terlalu klise. Pekerjaan, sebuah kewajiban dan kebutuhan. Terkadang saya ingin sekali membencinya, karena pekerjaan ini membuat saya kehilangan banyak waktu untuk hal-hal yang saya sukai. Memisahkan saya dengan orang-orang terkasih, padahan pekerjaan saya kali ini pun hasil keputusan dari sebuah pilihan. Saya punya tujuan.

Berangkat pagi ketika matahari baru muncul, pulang larut ketika matahari sudah tenggelam dan hari sudah benarbenar gelap. Jarak yang lumayan, kepadatan jalanan dan juga antrian-antrian yang cukup brutal. Semuanya menjadikan semua ini seperti sesuatu yang ingin saya benci. Benar, sikap seperti itu membuat saya merasa seperti orang yang tak tahu diuntung. Jika pekerjaan di kota ini adalah ada dan untuk saya jalani, seharusnya saya mensyukurinya. Karenanya ada untuk membuat sesuatu yang tidak ada menjadi ada.

Saya berfikir, kenapa saya harus mengeluh seperti ini. Seorang teman pernah berkata, kamu kerjanya cuma teriak report? report!. Oh ya begitu ya, persetan dengan pendapatmu tentang aku yang mengeluh. Tahu apa jika keseharianmu hanya menjaga sesuatu sambil birchit chat kesana kemari dan sinis. Lagi-lagi dia bilang, kamu mengeluh melulu. Oh ya kawan, saya juga manusia biasa.
Tapi sekali lagi, saya berfikir. Semua baik adanya. Baik jika saya memiliki semua ini untuk saya jalani dan pahami. Untuk terus mengingatkan bahwa saya masih manusiawi dan masih jauh lebih beruntung ketimbang orang-orang diluar sana yang tidak seberuntung saya. Walau, rasanya jahat jika saya harus merasa lebih beruntung ketika memikirkan dan membandingkan diri saya sendiri dengan mereka yang kurang beruntung. Apa semua ini adil?

Ini hari libur. Setelah semalam entah kerasukan setan apa saya merasa benar-benar lelah dan ingin muntah. Saya ingin mengutuki semua hal yang membuat saya lelah. Tapi saat seperti itu, selalu terbersit “apakah kamu sudah melakukan semuanya dengan sepenuh hati, dengan segenap kemampuan, dan menggunakan seluruh waktumu dengan bijak?”. Saya mengalah akhirnya dalam rasa lelah dan ngantuk, lalu memlilih tidur dengan harapan bangun di pagi hari dan melupakan rasa lelah.
saya lelah, lelah, lelah.

Tapi, semuanya terobati di hari libur. terimakasih pada penanggalan dan kebijakan perusahaan yang membuat hari ini waktunya istirahat. Saya telah melupakan rasa lelah, marah dan kesal. Karena hari libur telah membuat saya mengerti bahwa hari kerja sama berartinya dengan hari libur.
Happy Weekend, waktunya juga saya menunggu si pacar datang. Dan kami akan berkencan semalaman. Terimaksih.
vespa, 21.04.2012

0 komentar: