hujan awal musim, menyisakan genangan. sesaat menatapnya, tersesat sekelibat lalu menghempaskan wajahwajah kenangan yang tak tentu. mungkin hantuhantu bangkit dari ingatan. tak tentu kita ingat, atau kita pernah saling mengenal.
pada akhirnya, kita bukan sesiapa dan tidak pernah saling memiliki apaapa (lagi)
pada akhirnya, kita bukan sesiapa dan tidak pernah saling memiliki apaapa (lagi)
musim selalu datang, tapi satu kedipan mata musim juga tidak mengulang sejarah yang sama. tak pernah terbaca, mungkin hanya sesuatu yg akan kita ketahui, kelak, kemudian. lalu usai
dan hidup terus berlanjut, hingga pada satu saat...
kemudian, kelak
terhenti
dengan sendirinya
dan hidup terus berlanjut, hingga pada satu saat...
kemudian, kelak
terhenti
dengan sendirinya
Bandung, 06 April 2012 - 16.11
0 komentar:
Posting Komentar