: jiwajiwa perindu
Sejauh itu semua bermula kata, tak lagi menyimpan makna yang terlalu dangkal tapi juga tak cukup dalam. Mungkin cuma sekedar, semusim basah yang tumpah ruah menjadi sepenggal gelisah. Lalu apa? Padaku, ada bianglala melingkar seperti pertanda. Aku, tanpa nanar membias binar setatap jiwajiwa pencinta yang paling lugu - rindu.
25.03.2011 - 08.45
Jumat, 25 Maret 2011
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar