Rabu, 19 Januari 2011

(DAY 2) If only - Tak Hanya Kita, Tapi Juga Tentang Waktu

Sebetulnya bingung kalo harus membahas film favorite, soalnya aku memang hobi nonton segala macam jenis film (kecuali yang berbau-bau sadis, no thanks...mendingan gak nonton daripada sesudahnya aku stress sendiri). Tapi, okelah...setelah pikir-pikir (dan sesuain perasaan hati) aku memilih salah satu my fave film. Judulnya If Only (2004). Emang udah agak lama ya, tapi jujur aku sendiri baru nonton film ini sekitar tahun 2009 kemaren (kemane aje gw deh).

Film ini bergenre drama romantis, bercerita tentang seorang mahasiswa sekolah musik di Amerika yang bernama Samantha (Jenifer Love Hewitt). Sam memiliki seorang kekasih bernama Ian Wyndham (Paul Nicholls). Kisah ini berawal tentang cerita keseriusan Sam dalam menjalani hubungannya dengan Ian, namun sejauh apapun Sam mencoba untuk menghapus jarak diantara mereka, kekasihnya itu tetaplah seorang yang tertutup dan tak pernah mau membicarakan keseriusan hubungan mereka. 

Hingga pada satu hari terjadilah pertengkaran antara mereka berdua, dan sam pergi meninggalkan Ian. Tapi ternyata di sebuah lampu merah taksi yang di kendarai Sam mengalami kecelakaan dan Sam meninggal dalam kecelakaan itu. Tentu saja ian sangat terpukul dan menyesali kejadian ini (see, penyesalan memang tak pernah dibayar di muka dan sesuatu atau seseorang itu jauh lebih berharga di mata kita setelah kita kehilangan...)

Akhirnya malam itu sebelum tidur Ian membaca sebuah diary milik Sam, dan membaca semua catatan hariannya itu termasuk cacatan hari dimana mereka bertengkar. Betapa kecewanya Ian, karena merasa selama ini telah banyak mengabaikan perasaan kekasihnya, serta mengabaikan keseriusannya. Akhirnya, Ian tertidur sambil memeluk diary milik Sam. 

Keesokan paginya, Ian mendapati bahwa Sam masih hidup! Mereka terbangun di pagi hari,dan semua kejadian yang terjadi pada hari dimana Sam meninggal, terjadi kembali pada hari itu. Sesaat Ian pun sadar bahwa Tuhan memberinya anugerah ini supaya ia tidak mengulangi kesalahan yg sama seperti yg dilakukannya kemarin. Ini adalah kesempatan keduanya yg tak boleh ia sia-siakan. Ian melakukan berbagai cara agar semua yg terjadi berbeda dengan apa yg terjadi kemarin. Ian pun membawa kekasihnya pergi ke suatu tempat yg Sam inginkan. Ternyata tempat itu adalah kampung halaman Ian. Sam ingin tahu tempat Ian tumbuh dewasa, tempat Ian tinggal semasa kecil, sekolahnya, jalan yg selalu dilaluinya, segalanya tentang masa lalu Ian. Ian pun menjadi sosok yg berbeda hari itu. Menjadi sosok yg benar-benar diimpikan oleh Sam. Sam merasa sangat bahagia hari itu. Ian pun menjadi lebih terbuka dan menceritakan segalanya kepada Sam.  

Hingga saat malam hari selepas konser, hal yg sama seperti kemarin terjadi. Sam menaiki taksi. Namun kali ini Ian ikut bersamanya. Hal itu pun terjadi. Setelah lampu hijau, ada mobil yg menerobos lampu merah dan menubruk taksi yg dinaiki Ian dan Sam. Tetapi kali ini Ian melindungi Sam, ia memeluk Sam erat beberapa detik sebelum kecelakaan maut itu terjadi. Sam selamat. Tetapi Ian tidak, ia meninggal. hikz... 

Ada satu moment percakapan yang berkesan dalam film ini, "I have to tell you this and you need to hear it. I loved you since I met you, but I wouldn't allow myself to truly feel it until today. I was always thinking ahead, making decisions soaked with fear... Today, because of you... what I learned from you; every choice I made was different and my life has completely changed... and I've learned that if you do that, then you're living your life fully... it doesn't matter if you have five minutes or fifty years. Samantha if not for today, if not for you I would never have known love at all... So thank you for being the person who taught me to love... and to be love"

Selama kita bersama seseorang, sering kali kita lupa waktu. Lupa bahwa waktu itu bisa berubah seperti membalikan telapak tangan. Kita lupa untuk utuh menjadi diri sendiri untuk orang yang kita cintai, kita lebih sering menuntut ketimbang mencari titik kebersamaan itu menjadi sebuah proses pendewasaan sebuah hubungan. (setidaknya ini yang aku tangkap dari film ini) 

Berapa waktupun yang kita, lima menit sepuluh menit, atau bertahun-tahun jadikan moment itu adalah kebersamaan terbaik yang bisa dikenang seumur hidup. Terkadang, kita harus menyadari bahwa ada sesuatu yang di luar lingkar diri kita, yang tidak pernah bisa kendalikan. sesuatu yang berkuasa atas perjumpaan, perpisahan dan juga kehilangan. Sesuatu itu adalah Garisan Tangan. 

***

It’ll be alright, you said 
Tommorrow don’t you cry 
Don’t you shed a tear 
When you wake up I will still be here 
When you wake up we’ll battle all your fears 
And now I’ll… 
Take my heart back 
Leave your pictures on the floor 
Steal back my memories 
I can’t take it anymore 
I’ve cried my eyes out 
Oh,and now I face the years 
The way you loved me 
Vanished all the tears 
Just a little more time was all we needed 
Just a little time for me to see 
Oh,the light that life can give you 
Oh,how we get such a free 
So now I’ll… 
Take my heart back 
Leave your pictures on the floor 
Steal back my memories 
I can’t take it anymore 
I’ve cried my eyes out 
Oh,and now I face the years 
The way you loved me 
Vanished all the tear… [Take My Heart Back by Jennifer Love Hewitt]


2 komentar:

Anonim mengatakan...

btw, yg cewek kok namanya Ian yak? nama siang nya pasti Ian Antono
LOL

kemarin nyari film ini ndak ada. hiks.

Eti Puji mengatakan...

mana bu kok masih day 2